Sabtu, 03 Maret 2012

MENGEVALUASI HASIL USAHA

MENGEVALUASI HASIL USAHA
Penyusunan Laporan Keuangan
1. Laporan Manajemen
a. Laporan harian/mingguan
Laporan harian yang dibutuhkan adalah tentang hal-hal yang bersifat operasional. Laporan harian meliputi: posisi kas harian, ringkasan-ringkasan penjualan (baik tunai & kredit), pembayaran kontan, uang yang diterima dari tagihan hutang, saldo kas dalam bank, dan saldo akhir kas.
Wirausaha yang progresif akan juga menginginkan perincian sediaan sehari-hari sehingga tingkat sediaan dapat dikendalikan, dalam kaitannya dengan penjualan dan arus kas. Banyak kegagalan karena tidak dapat mengendalikan persediaan
b. Laporan bulanan
Untuk perusahaan yang baik, perusahaan membutuhkan adanya laporan bulanan yang terdiri dari:
o Laporan laba rugi yang terperinci
o Analisis penjualan dan inventaris produk sertaan/kelompok jasa
o Analisis dari arus kas, debitur, kreditur, dan ikatan keuangan
o Analisis rasio intern yang menunjukkan tingkat efisiensi dan menyorot kecendrungan, dengan perbandingan antara rencana dan realisasi sebenarnya.
c. Laporan triwulan
Laporan bulanan akan tersedia setiap bulan, dan informasi ini seharusnya tersedia antara lain:
o Suatu laporan terperinci tentang posisi keuangan
o Perbandingan industri intern dan ekstern sebagai tolok ukur efisiensi
o Analisis kecendrungan secara lebih terperinci daripada yang biasanya disediakan setiap bulan
o Informasi tentang bisnis sekarang untuk memungkinkan meninjau kembali kegiatan dan memproyeksikan rencana masa depan.
d. Laporan tahunan
Laporan tahunan utama adalah neraca, laporan laba rugi, dan keterangan arus kas, yang bersama-sama dengan laporan triwulan akan merupakan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Laporan Keuangan
Hubungan yang terdapat dalam persamaan akuntansi dapat digunakan untuk membuat tiga laporan keuangan, yaitu:
a. Neraca
Memuat tentang gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
Komponen neraca:
1) Aktiva (assets)
Adalah semua kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang dan digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva terdiri dari: aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.
2) Kewajiban (liabilities)
Adalah utang-utang perusahaan yang timbul karena peristiwa (transaksi) masa lalu dan harus diselesaikan di masa mendatang dengan menyerahkan aktiva atau sumber daya perusahaan (berupa pelunasan). Utang terdiri dari: utang lancar, utang jangka panjang, dan utang-utang lainnya yang tidak termasuk ke dalam dua utang sebelumnya.
3) Ekuitas (equity)
Adalah hak pemiliikan atas aktiva perusahaan yangmerupakan kekayaaan bersih yaitu selisih aktiva dengan utang. Pemberian nama ekuitas tergantung jenis perusahaannya.
Bentuk perusahaan Nama Modal
PerseoranganPersekutuan (CV, Firma)PerseroKoperasi Modal ……….. (nama pemilik)Modal ………….. (nama pemilik/sekutu)Modal saham (stock)Simpanan pokok, simpanan wajib, dan cadangan
b. Laporan laba-rugi
Adalah laporan yang menunjukkan kinerja/kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/keuntungan selama periode tertentu, terdiri dari unsur pendapatan dan beban.
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh melalui penyerahan barang atau jasa kepada pembeli yang biasanya diukur dengan aktiva yang diterima sebagai penukaran atas barang atau jasa yang diserahakan selamaperiode tertentu.
Pendapatan ada dua, yaitu
 Pendapatan operasional adalah pendapatan dari kegiatan utama perusahaan
 Pendapatan non-operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari luar usaha pokok yang sifatnya insidental.
Beban (expenses) adalah semua pengorbanan yang terjadi ditunjukkan utnuk memperoleh pendapatan selama periode tertentu. Beban dapat dibedakan atas dua:
o Beban operasional adalah beban yang terjadi ditunjukkan dalam rangka pendapatan operasional
o Beban non operasional adalah beban yang terjadi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan.
Laba rugi memperlihatkan operasi perusahaan selama satu periode, seperti satu tahun, satu kuartal, atau satu bulan.
Persamaan untuk laporan laba rugi:

c. Laporan perubahan posisi keuangan (arus kas)
Tujuannya adalah utnuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar ( penggunaan dan sumber modal kerja perusahaan)
Laporan arus kas adalah laporan yang digunaka untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas pada periode tertentu.
Laporan arus kas melaporkan hal-hal sbb:
1) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi
2) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas investasi
3) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan.
4) Jumlah kas akhir periode.
Teknik Menyusun Laporan Keuangan
Tujuan penyusunan laporan pengelolaan usaha adalah untuk mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan, peralatan, bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, pendistribusian, promosi, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas usaha.
Jenis laporan :
1. Laporan lisan: laporan yang disampaikan dengan lisan dan langsung dilaporkan oleh penyusun kepada pimpinan perusahaan mengenai maju mundurnya pengelolaan usaha
2. Laporan tertulis: laporan yang disusun secara tertulis mengenai pertanggungjawaban bawahan kepada atasannya.
Langkah penyusunan laporan
1. Penyusun harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut harus dilaporkan
2. Penyusun mengetahui bidang apa yang ahrus dilaporkan
3. Bidang manakah dari masalah pengelolaan usaha yang akan dikemukakan dalam isi laporannya.
4. Bentuk laporan pengelolaan usaha yang bagaimana dalam penyusunan laporan usaha agar penyajiannya dapat diterima
5. Penyusun harus menyadari bahwa pihak yang akan menerima laporan belum mengerti tentang isi laporan
6. Penyusun sebelumnya harus mengetahui apakah masalah yang dilaporkannya ada hubungannya dengan masalah lainnya
7. Informasi yang melatarbelakangi masalah/bidang yang akan dikemukakan dalam laporan, perlu dimiliki oleh seorang wirausaha yang memiliki perusahaan
Sistematika penyusunan laporan pengelolaan usaha
1. Judul laporan (ditulis pada sampulnya)
2. Daftar isi laporan (terdiri atas bab, pasal dan ayat)
3. Masalah pokok laporan (memuat tujuan laporan, tujuan penilaian, tujuan penelahaan, dsb.
4. Batang tubuh laporan (memuat semua fakta, data, pandangan, dan alasan-alasannya.
5. Penutup laporan (berisi laporan)
6. Sumber-sumber laporan usaha
7. Lampiran-lampiran laporan usaha
Contoh bentuk laporan pengelolaan usaha:
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha

A. Bidang kegiatan usaha
1. Jenis kegiatan
2. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
3. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
4. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
5. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
B. Rugi/laba
1. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
2. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
3. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
4. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
C. Bidang keuangan
1. Neraca (terlampir)
2. Analisis:
1. Likuiditas = ………………………….%
2. Solvabilitas = ………………………….%
3. Rentabilitas = ………………………….%
D. Bidang permodalan
1. Modal sendiri = Rp ………………………
2. Modal asing
1. Pinjaman jangka pendek = Rp ………………………
2. Pinjaman jangka panjang = Rp ………………………
3. Pinjaman lain-lain = Rp ………………………
E. Bidang administrasi dan umum
1. Buku-buku
1. Buku pembelian tunai = Rp ………………………
2. Buku pembelian kredit = Rp ………………………
3. Buku pembelian barang = Rp ………………………
4. Buku penjualan tunai = Rp ………………………
5. Buku voucher = Rp ………………………
2. Dokumen-dokumen dagang
1. Surat-surat perjanjian dagang = Rp ………………………
2. SITU, SIUP, NPWP, AMDAL, dll = Rp ………………………
3. Faktur dan kuitansi = Rp ………………………
4. Nomor rekening bank = Rp ………………………
5. Nomor registrasi perusahaan = Rp ………………………
6. Nota penjualan dan pembelian = Rp ………………………
F. Bidang ketenagakerjaan
1. Manajer = Rp ………………………
2. Karyawan = Rp ………………………
G. Bidang pemasaran
1. Lokal = Rp ………………………
2. Nasional = Rp ………………………
3. Organisasi pemasaran = Rp ………………………
Bidang penjualan
1. Kondisi pasar = Rp ………………………
2. Kemampuan penjual = Rp ………………………
3. Organisasi penjual = Rp ………………………
H. Bidang organisasi
1. Pembagian tugas = Rp ………………………
2. Wewenang dan tanggung jawab = Rp ………………………
3. Hubungan kerja = Rp ………………………
4. Rencana kerja = Rp ………………………
Laporan Keuangan Usaha
Untuk mengetahui keadaan perkembangan keuangan usaha, seorang wirausaha harus melakukan analisis atas laporan keuangan usahanya
a. Dasar analisis
1. Keadaan keuangan usaha jangka pendek
2. Keadaan keuangan usaha jangka panjang
3. Hasil usaha perusahaan
b. Kegunaan
1. Para pemilik usaha
a) Mengetahui besar kecilnya imbalan usaha
b) Mengetahui sistem pengendalian intern
c) Dapat tidaknya wirausaha mempertahankan kontinuitas perusahaannya
2. Manajer perusahaan
a) Menyusun rencana usaha yang akan datang
b) Mengukur sistem pengendalian intern
c) Menentukan kebijaksanaan manajer perusahaan
3. Investor, bankers, dan kreditor
Dengan adanya analisis laporan keuangan, akan diketahui mengenai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan, sehingga mereka dapat menentukan:
a) Memberi tidaknya pinjaman
b) Menghentikan investasinya atau tidak
c) Mengubah pinjamannya menjadi modal perusahaan
4. Pemerintahan
a) Menetapkan besarnya pajak
b) Menetapkan kebijaksanaan tentang ketenagakerjaan
c) Menetapkan kebijaksanaan tentang pertumbuhan ekonomi nasional
5. Tenaga kerja / karyawan
Dengan mengetahui hasil analisis laporan keuangan, maka dapat diketahui prospek/kemajuan perusahaan dimana tenaga kerja akan menentukan sikap:
a) Pindah kerja ke perusahaan lain
b) Perasaan aman dalam bekerja
c) Adanya promosi jabatan
d) Meningkatkan produktivitas dalam bekerja
Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah suatu perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, yang bertujuan untuk memberikan gambaran baik buruknya posisi keuangan suatu perusahaan
Ada 3 struktur keuangan dalam perusahaan, yaitu:
a) Struktur kekayaan
Adalah perimbangan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap, baik secara abslout maupun realtif
b) Struktur finansial
Adalah perbandingan yang menunjukkan bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, yaitu yang menyangkut semua sumber pembelanjaan yang tercermin dalam passiva neraca.
Atau: perimbangan absolut atau relatif antara keseluruhan modal asing dengan jumlah modal sendiri.
c) Struktur modal
Adalah perimbangan abslout dan relatif antara utang jangka panjang dan modal sendiri.
Contoh:
Struktur kekayaan
Aktiva lancar : Rp 400.000.000,-Aktiva tetap : Rp 600.000.000,-
Absolut > 40 :60Relatif > 40% : 60%
Struktur finansial
Modal asing : Rp 300.000.000,-Modal sendiri: Rp 700.000.000,-
Absolut > 3 : 7Relatif > 30% : 70%
Struktur modal
Utang jangka panjang : Rp 300.000.000,-Modal sendiri : Rp 600.000.000,-
Absolut > 30 : 60Relatif > 33,3 % : 66,7 %

Penghitungan rasio keuangan:
1) Tingkat efisiensi keuangan perusahaan, dilihat dari:

2) Tingkat pengurangan resiko kerugian perusahaan, dilihat dari:
a) Break event point (BEP)

b) Margin of safety
Margin of safety (persentase penurunan dalam penjualan produk dibawah penjualan yang sudah direncanakan sebelum mencapai BEP

c) Kemampuan keuangan perusahaan,dilihat dari:

3) Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang dibiayai dengan harta lancarnya.
Dilihat dari:
a) Current ratio

Suatu perusahaan dikatakan liquid bila tidak kurang dari 200% atau 2:1
b) Quick ratio

Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila tidak kurang dari 100%
c) Quick asset

d) Working capital to total assets ratio

4) Solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk melunasi semua utang-utangnya saat perusahaan tersebut dibubarkan
Suatu perusahaan dikatakan solvabel jika rasionya minimal 100%

5) Rentabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan/laba.

Dilihat dari:
Keterangan:
SL = sisa laba
LP = laba penyertaan di perusahaan lain
BP = bunga pinjaman jangka panjang
MS = modal sendiri
MA = modal asing
PM = penyertaan modal diperusahaan lain
Teknik Perencanaan Pengembangan Usaha
Perencanaan pengembangan usaha adalah:
1. Mengatur proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan pengadaan peralatan usaha untuk mencapai tujuan
2. Keseluruhan proses hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan
3. Sebuah selling document tertulis yang disiapkan dan mengungkapkan daya tarik, serta harapan sebuah usaha atau bisnis kepada penyandang dana potensial.
4. Perkembangan sistematis dari program tindakan dan ditujukan pada pencapaian tujuan usaha yang telah disepakati dengan proses analisis, dan seleksi di antara kesempatan-kesempatan pengembangan usaha yang ada
Prinsip-prinsip pengembangan usaha:
1. Harus dapat diterima oleh semua pihak dan dapat dilaksanakan
2. Harus dibuat secara fleksibel dan realistis
3. Harus mencakup semua aspek kegiatan usahanya
4. Harus merumuskan cara-cara kerja efektif dan efisien
Manfaat perencanaan pengembangan usaha:
1. Sebagai alat untuk membimbing jalannya pelaksanaan pengembangan usaha
2. Mengamankan kelangsungan hidup pengembangan usaha
3. Meningkatkan kemampuan manajerial dalam rangka pengembangan usaha
4. Sebagai pedoman wirausaha dalam pelaksanaan pengembangan usaha
5. Sebagai alat untuk mengetahui yang akan terjadi dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
6. Sebagai alat berkomunikasi dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
7. Sebagai alat untuk memperkecil risiko dalam pelasanaan pengembangan usaha
8. Memperbesar peluang usaha dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
9. Sebagai alat pengendalian pengembangan usaha
10. Sebagai alat memudahkan bantuan kredit modal usaha dari bnak dalam arangka pengembangan usaha
Tujuan perencanaan pengembangan usaha
1. Membantu wirausaha untuk berorientasi ke masa depan dalam pengembangan usaha
2. Mengkoordinasikan keputusan dan menentukan gagasanndalam pengembangan usaha
3. Membantu wirausaha meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar dalam pengembangan usaha
4. Membantu wirausaha meningkatkan akses dan penguasaan teknologi dalam pengembangan usaha
5. Membantu wirausaha meningkatkan akses sumber modal usaha dan memperkuat struktur modal dalam pengembangan usaha
6. Membantu wirausaha meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen dalam rangka pengembangan usaha
5 langkah dasar proses perencanaan pengembangan usaha:
1. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal usahanya (SWOT analysis)
2. Memformulasikan strategi pengembangan usaha jangka pendek dan jangka panjang (visi,misi, strategi, dan kewajiban)
3. Menerapkan rencana strategi pengembangan usaha (program, anggaran, dan prosedur)
4. Mengevaluasikna kinerja strategi perencanaan pengembangan usaha
5. Melakukan follow-up dengan feed back yang berkesinambungan.
Faktor pendukung keberhasilan pengembangan usaha:
1. Adanya perencanaan yang tepat, mantap, dan dapat dilaksanakan
2. Visi dan misi serta dedikasi yang tinggi
3. Sumber daya manusia yang tinggi
4. Manajemen usaha yang handal, terampil, dan teknologi yang tinggi
5. Komitmen yang tinggi
6. Dana atau modal yang cukup
7. Sarana atau prasarana yang lengkap
8. Keterampilan dan pengalaman
9. Kecocokan minat atau interest terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen
10. Kepuasan konsumen
11. Faktor internal dan eksternal berupa peningkatan akan barang dan jasa yang dipasarkan

Teknik Pengembangan Usaha
Teknik pengembangan usaha yang memanfaatkan sumber daya internal adalah untuk menciptakan kemampuan dan meningkatkan nilai tambah agar mencapai tujuan sumber daya usaha, diantaranya:
1. Tanah, bahan baku, dan bangunan usaha
2. Adanya bakat dan keahlian wirausaha dalam memimpin pengembangan usaha
3. Modal yang cukup
4. Manajemen yang diterapkan
5. Tenaga kerja yang ahli dan terampil
6. Teknologi yang diterapkan
7. Kemitraan dan modal ventura
Langkah-langkah teknik pengembangan usaha:
Langkah I , wirausaha menetapkan gambaran pasaran hasil produksinya,sbb:
1. Mencari konsumen yang dituju
2. Menentukan banyaknya produk yang dibutuhkan konsumen
3. Menetapkan harga jual sesuai daya beli konsumen
4. Membuat ukuran modelnya dan macam produk yang diminati konsumen
5. Menciptakan mutu produk dan manfaat yang diminati konsumen
6. Menciptakan kemasan yang diminati konsumen
7. Menciptakan selera dan minat konsumen serta tanggapan terhadap produk
Langkah II, wirausaha harus menciptakan saluran distribusi tepat, dengan cara:
1. Disalurkan langsung kepada konsumen
2. Disalurkan secara tidak langsung
3. Disalurkan secara semi langsung
Langkah III, wirausaha harus dapat memproduksi produk, dengan cara:
1. Membuat produk dengan menggunakan mesin
2. Membuat kemasan yang menarik dan digemari konsumen
3. Membuat warna produk yang menarik dan disenangi konsumen
4. Membuat jenis dan bentuk produk yang diminati konsumen
5. Membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat bagi konsumen
Langkah IV, wirausaha dapat mengawasi dan mengendalikan produk, sbb:
1. Mengawasi dan mngendalikan hasil produk
2. Membuat catatan hasil pengawasan/pengendalian produk terutama terkait kualitas dan manfaatnya.
Langkah V, wirausaha daapt mencari dan memperoleh bahan baku, dengan cara sbb:
1. Memcari bahan baku dengan mudah
2. Menyiapkan persediaan bahan baku dengan cukup
3. Menyiapkan dan melaksanakan transportasi dengan baik
4. Mencari dan mnyediakan tenaga kerja terampil
Langkah VI, wirausaha dapat memelihara sarana dan prasarana dengan cara:
1. Meningkatkan pemeliharaan dan merawat fisik pabrik dan bangunan
2. Mengoptimalkan pelaksanaan dan ketatausahaan, pembukuan, adminstrasi, dan peraturan pemerintah
3. Menerapkan efisiensi penggunaan waktu pengembangan usaha, tenaga kerja, dan pembiayaan usaha.
4. Melaksanakan dan menggunakan prinsip-prinsip ekonomis dan manajemen usaha.
Realisasi Pengembangan Usaha
a. Pengembangan usaha yang sudah adah, dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Usaha yang sudah ada, produk yang ditawarkan bukan produk lama, tetapi produk baru atau produk yang sudah diperbarui menyangkut kualitas, model, desain, dan manfaat produk yang diminati dan disenangi oleh konsumen
2. Strategi diversifikasi produk, wirausaha harus membuat produk baru yang berbeda dengan yang sudah ada agar diminati konsumen.
3. Strategi penetrasi pasar, dengan menjual jenis produk lama dalam jumlah yang lebih besar ke pasar lama.
4. Strategi manajemen usaha, suatu transisi pengambilan keputusan manajerial dalam merealisasikan pengeambangan usaha.
5. Strategi menyisihkan uang, dengan cara:
- Memanfaatkan dana-dana penyusutan
- Menyisihkan laba yang diperoleh
- Penjualan aktiva yang tidak terpakai
- Penjualan produk secara kontan (diskon)
b. Membeli perusahaan lain
Hal yang perlu diperhatikan:
 Memeriksa kondisi fasilitas, peralatan mesin-mesin, dan badan hukumnya
 Memeriksa semua dokumen-dokumennya
 Menyelidiki apa yang menyebabkan pemilik perusahaan lama menjualnya
 Menyelidiki bagaimana jalannya usaha perusahaan pada tahun-tahun terakhir.
 Menyelidiki dan menghubungi para relasi usahanya terutama yang menyangkut perbekalan dan pemasarannya.
c. Stratetgi suksesi/alih generasi
Alih generasi penerus perusahaan biasanya diambil dari anggota keluarga atau teman, bahkan dari karyawan yang paling setia, prestatif, semangat potensial, dan mampu mengembangkan usaha. Ada 2 hal yang harus diperhatikan wirausaha dalam pengembangan strategi alih generasi, sbb:
o Mendidik kader pemimpin yang potensial, berbakat, pintar, prestatif, aktif, inisiatif, dan produktif guna merealisasikan pengembangan usaha
o Menyiapkan kader pengganti atau usaha dari perusahaan perseorangan menjadi firma, CV, atau PT

0 komentar:

Posting Komentar