This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 03 Maret 2012

MENGEVALUASI HASIL USAHA

MENGEVALUASI HASIL USAHA
Penyusunan Laporan Keuangan
1. Laporan Manajemen
a. Laporan harian/mingguan
Laporan harian yang dibutuhkan adalah tentang hal-hal yang bersifat operasional. Laporan harian meliputi: posisi kas harian, ringkasan-ringkasan penjualan (baik tunai & kredit), pembayaran kontan, uang yang diterima dari tagihan hutang, saldo kas dalam bank, dan saldo akhir kas.
Wirausaha yang progresif akan juga menginginkan perincian sediaan sehari-hari sehingga tingkat sediaan dapat dikendalikan, dalam kaitannya dengan penjualan dan arus kas. Banyak kegagalan karena tidak dapat mengendalikan persediaan
b. Laporan bulanan
Untuk perusahaan yang baik, perusahaan membutuhkan adanya laporan bulanan yang terdiri dari:
o Laporan laba rugi yang terperinci
o Analisis penjualan dan inventaris produk sertaan/kelompok jasa
o Analisis dari arus kas, debitur, kreditur, dan ikatan keuangan
o Analisis rasio intern yang menunjukkan tingkat efisiensi dan menyorot kecendrungan, dengan perbandingan antara rencana dan realisasi sebenarnya.
c. Laporan triwulan
Laporan bulanan akan tersedia setiap bulan, dan informasi ini seharusnya tersedia antara lain:
o Suatu laporan terperinci tentang posisi keuangan
o Perbandingan industri intern dan ekstern sebagai tolok ukur efisiensi
o Analisis kecendrungan secara lebih terperinci daripada yang biasanya disediakan setiap bulan
o Informasi tentang bisnis sekarang untuk memungkinkan meninjau kembali kegiatan dan memproyeksikan rencana masa depan.
d. Laporan tahunan
Laporan tahunan utama adalah neraca, laporan laba rugi, dan keterangan arus kas, yang bersama-sama dengan laporan triwulan akan merupakan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Laporan Keuangan
Hubungan yang terdapat dalam persamaan akuntansi dapat digunakan untuk membuat tiga laporan keuangan, yaitu:
a. Neraca
Memuat tentang gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
Komponen neraca:
1) Aktiva (assets)
Adalah semua kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang dan digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva terdiri dari: aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.
2) Kewajiban (liabilities)
Adalah utang-utang perusahaan yang timbul karena peristiwa (transaksi) masa lalu dan harus diselesaikan di masa mendatang dengan menyerahkan aktiva atau sumber daya perusahaan (berupa pelunasan). Utang terdiri dari: utang lancar, utang jangka panjang, dan utang-utang lainnya yang tidak termasuk ke dalam dua utang sebelumnya.
3) Ekuitas (equity)
Adalah hak pemiliikan atas aktiva perusahaan yangmerupakan kekayaaan bersih yaitu selisih aktiva dengan utang. Pemberian nama ekuitas tergantung jenis perusahaannya.
Bentuk perusahaan Nama Modal
PerseoranganPersekutuan (CV, Firma)PerseroKoperasi Modal ……….. (nama pemilik)Modal ………….. (nama pemilik/sekutu)Modal saham (stock)Simpanan pokok, simpanan wajib, dan cadangan
b. Laporan laba-rugi
Adalah laporan yang menunjukkan kinerja/kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/keuntungan selama periode tertentu, terdiri dari unsur pendapatan dan beban.
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh melalui penyerahan barang atau jasa kepada pembeli yang biasanya diukur dengan aktiva yang diterima sebagai penukaran atas barang atau jasa yang diserahakan selamaperiode tertentu.
Pendapatan ada dua, yaitu
 Pendapatan operasional adalah pendapatan dari kegiatan utama perusahaan
 Pendapatan non-operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari luar usaha pokok yang sifatnya insidental.
Beban (expenses) adalah semua pengorbanan yang terjadi ditunjukkan utnuk memperoleh pendapatan selama periode tertentu. Beban dapat dibedakan atas dua:
o Beban operasional adalah beban yang terjadi ditunjukkan dalam rangka pendapatan operasional
o Beban non operasional adalah beban yang terjadi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan.
Laba rugi memperlihatkan operasi perusahaan selama satu periode, seperti satu tahun, satu kuartal, atau satu bulan.
Persamaan untuk laporan laba rugi:

c. Laporan perubahan posisi keuangan (arus kas)
Tujuannya adalah utnuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar ( penggunaan dan sumber modal kerja perusahaan)
Laporan arus kas adalah laporan yang digunaka untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas pada periode tertentu.
Laporan arus kas melaporkan hal-hal sbb:
1) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi
2) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas investasi
3) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan.
4) Jumlah kas akhir periode.
Teknik Menyusun Laporan Keuangan
Tujuan penyusunan laporan pengelolaan usaha adalah untuk mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan, peralatan, bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, pendistribusian, promosi, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas usaha.
Jenis laporan :
1. Laporan lisan: laporan yang disampaikan dengan lisan dan langsung dilaporkan oleh penyusun kepada pimpinan perusahaan mengenai maju mundurnya pengelolaan usaha
2. Laporan tertulis: laporan yang disusun secara tertulis mengenai pertanggungjawaban bawahan kepada atasannya.
Langkah penyusunan laporan
1. Penyusun harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut harus dilaporkan
2. Penyusun mengetahui bidang apa yang ahrus dilaporkan
3. Bidang manakah dari masalah pengelolaan usaha yang akan dikemukakan dalam isi laporannya.
4. Bentuk laporan pengelolaan usaha yang bagaimana dalam penyusunan laporan usaha agar penyajiannya dapat diterima
5. Penyusun harus menyadari bahwa pihak yang akan menerima laporan belum mengerti tentang isi laporan
6. Penyusun sebelumnya harus mengetahui apakah masalah yang dilaporkannya ada hubungannya dengan masalah lainnya
7. Informasi yang melatarbelakangi masalah/bidang yang akan dikemukakan dalam laporan, perlu dimiliki oleh seorang wirausaha yang memiliki perusahaan
Sistematika penyusunan laporan pengelolaan usaha
1. Judul laporan (ditulis pada sampulnya)
2. Daftar isi laporan (terdiri atas bab, pasal dan ayat)
3. Masalah pokok laporan (memuat tujuan laporan, tujuan penilaian, tujuan penelahaan, dsb.
4. Batang tubuh laporan (memuat semua fakta, data, pandangan, dan alasan-alasannya.
5. Penutup laporan (berisi laporan)
6. Sumber-sumber laporan usaha
7. Lampiran-lampiran laporan usaha
Contoh bentuk laporan pengelolaan usaha:
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha

A. Bidang kegiatan usaha
1. Jenis kegiatan
2. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
3. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
4. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
5. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
B. Rugi/laba
1. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
2. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
3. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
4. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
C. Bidang keuangan
1. Neraca (terlampir)
2. Analisis:
1. Likuiditas = ………………………….%
2. Solvabilitas = ………………………….%
3. Rentabilitas = ………………………….%
D. Bidang permodalan
1. Modal sendiri = Rp ………………………
2. Modal asing
1. Pinjaman jangka pendek = Rp ………………………
2. Pinjaman jangka panjang = Rp ………………………
3. Pinjaman lain-lain = Rp ………………………
E. Bidang administrasi dan umum
1. Buku-buku
1. Buku pembelian tunai = Rp ………………………
2. Buku pembelian kredit = Rp ………………………
3. Buku pembelian barang = Rp ………………………
4. Buku penjualan tunai = Rp ………………………
5. Buku voucher = Rp ………………………
2. Dokumen-dokumen dagang
1. Surat-surat perjanjian dagang = Rp ………………………
2. SITU, SIUP, NPWP, AMDAL, dll = Rp ………………………
3. Faktur dan kuitansi = Rp ………………………
4. Nomor rekening bank = Rp ………………………
5. Nomor registrasi perusahaan = Rp ………………………
6. Nota penjualan dan pembelian = Rp ………………………
F. Bidang ketenagakerjaan
1. Manajer = Rp ………………………
2. Karyawan = Rp ………………………
G. Bidang pemasaran
1. Lokal = Rp ………………………
2. Nasional = Rp ………………………
3. Organisasi pemasaran = Rp ………………………
Bidang penjualan
1. Kondisi pasar = Rp ………………………
2. Kemampuan penjual = Rp ………………………
3. Organisasi penjual = Rp ………………………
H. Bidang organisasi
1. Pembagian tugas = Rp ………………………
2. Wewenang dan tanggung jawab = Rp ………………………
3. Hubungan kerja = Rp ………………………
4. Rencana kerja = Rp ………………………
Laporan Keuangan Usaha
Untuk mengetahui keadaan perkembangan keuangan usaha, seorang wirausaha harus melakukan analisis atas laporan keuangan usahanya
a. Dasar analisis
1. Keadaan keuangan usaha jangka pendek
2. Keadaan keuangan usaha jangka panjang
3. Hasil usaha perusahaan
b. Kegunaan
1. Para pemilik usaha
a) Mengetahui besar kecilnya imbalan usaha
b) Mengetahui sistem pengendalian intern
c) Dapat tidaknya wirausaha mempertahankan kontinuitas perusahaannya
2. Manajer perusahaan
a) Menyusun rencana usaha yang akan datang
b) Mengukur sistem pengendalian intern
c) Menentukan kebijaksanaan manajer perusahaan
3. Investor, bankers, dan kreditor
Dengan adanya analisis laporan keuangan, akan diketahui mengenai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan, sehingga mereka dapat menentukan:
a) Memberi tidaknya pinjaman
b) Menghentikan investasinya atau tidak
c) Mengubah pinjamannya menjadi modal perusahaan
4. Pemerintahan
a) Menetapkan besarnya pajak
b) Menetapkan kebijaksanaan tentang ketenagakerjaan
c) Menetapkan kebijaksanaan tentang pertumbuhan ekonomi nasional
5. Tenaga kerja / karyawan
Dengan mengetahui hasil analisis laporan keuangan, maka dapat diketahui prospek/kemajuan perusahaan dimana tenaga kerja akan menentukan sikap:
a) Pindah kerja ke perusahaan lain
b) Perasaan aman dalam bekerja
c) Adanya promosi jabatan
d) Meningkatkan produktivitas dalam bekerja
Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah suatu perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, yang bertujuan untuk memberikan gambaran baik buruknya posisi keuangan suatu perusahaan
Ada 3 struktur keuangan dalam perusahaan, yaitu:
a) Struktur kekayaan
Adalah perimbangan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap, baik secara abslout maupun realtif
b) Struktur finansial
Adalah perbandingan yang menunjukkan bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, yaitu yang menyangkut semua sumber pembelanjaan yang tercermin dalam passiva neraca.
Atau: perimbangan absolut atau relatif antara keseluruhan modal asing dengan jumlah modal sendiri.
c) Struktur modal
Adalah perimbangan abslout dan relatif antara utang jangka panjang dan modal sendiri.
Contoh:
Struktur kekayaan
Aktiva lancar : Rp 400.000.000,-Aktiva tetap : Rp 600.000.000,-
Absolut > 40 :60Relatif > 40% : 60%
Struktur finansial
Modal asing : Rp 300.000.000,-Modal sendiri: Rp 700.000.000,-
Absolut > 3 : 7Relatif > 30% : 70%
Struktur modal
Utang jangka panjang : Rp 300.000.000,-Modal sendiri : Rp 600.000.000,-
Absolut > 30 : 60Relatif > 33,3 % : 66,7 %

Penghitungan rasio keuangan:
1) Tingkat efisiensi keuangan perusahaan, dilihat dari:

2) Tingkat pengurangan resiko kerugian perusahaan, dilihat dari:
a) Break event point (BEP)

b) Margin of safety
Margin of safety (persentase penurunan dalam penjualan produk dibawah penjualan yang sudah direncanakan sebelum mencapai BEP

c) Kemampuan keuangan perusahaan,dilihat dari:

3) Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang dibiayai dengan harta lancarnya.
Dilihat dari:
a) Current ratio

Suatu perusahaan dikatakan liquid bila tidak kurang dari 200% atau 2:1
b) Quick ratio

Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila tidak kurang dari 100%
c) Quick asset

d) Working capital to total assets ratio

4) Solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk melunasi semua utang-utangnya saat perusahaan tersebut dibubarkan
Suatu perusahaan dikatakan solvabel jika rasionya minimal 100%

5) Rentabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan/laba.

Dilihat dari:
Keterangan:
SL = sisa laba
LP = laba penyertaan di perusahaan lain
BP = bunga pinjaman jangka panjang
MS = modal sendiri
MA = modal asing
PM = penyertaan modal diperusahaan lain
Teknik Perencanaan Pengembangan Usaha
Perencanaan pengembangan usaha adalah:
1. Mengatur proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan pengadaan peralatan usaha untuk mencapai tujuan
2. Keseluruhan proses hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan
3. Sebuah selling document tertulis yang disiapkan dan mengungkapkan daya tarik, serta harapan sebuah usaha atau bisnis kepada penyandang dana potensial.
4. Perkembangan sistematis dari program tindakan dan ditujukan pada pencapaian tujuan usaha yang telah disepakati dengan proses analisis, dan seleksi di antara kesempatan-kesempatan pengembangan usaha yang ada
Prinsip-prinsip pengembangan usaha:
1. Harus dapat diterima oleh semua pihak dan dapat dilaksanakan
2. Harus dibuat secara fleksibel dan realistis
3. Harus mencakup semua aspek kegiatan usahanya
4. Harus merumuskan cara-cara kerja efektif dan efisien
Manfaat perencanaan pengembangan usaha:
1. Sebagai alat untuk membimbing jalannya pelaksanaan pengembangan usaha
2. Mengamankan kelangsungan hidup pengembangan usaha
3. Meningkatkan kemampuan manajerial dalam rangka pengembangan usaha
4. Sebagai pedoman wirausaha dalam pelaksanaan pengembangan usaha
5. Sebagai alat untuk mengetahui yang akan terjadi dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
6. Sebagai alat berkomunikasi dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
7. Sebagai alat untuk memperkecil risiko dalam pelasanaan pengembangan usaha
8. Memperbesar peluang usaha dalam rangka pelaksanaan pengembangan usaha
9. Sebagai alat pengendalian pengembangan usaha
10. Sebagai alat memudahkan bantuan kredit modal usaha dari bnak dalam arangka pengembangan usaha
Tujuan perencanaan pengembangan usaha
1. Membantu wirausaha untuk berorientasi ke masa depan dalam pengembangan usaha
2. Mengkoordinasikan keputusan dan menentukan gagasanndalam pengembangan usaha
3. Membantu wirausaha meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar dalam pengembangan usaha
4. Membantu wirausaha meningkatkan akses dan penguasaan teknologi dalam pengembangan usaha
5. Membantu wirausaha meningkatkan akses sumber modal usaha dan memperkuat struktur modal dalam pengembangan usaha
6. Membantu wirausaha meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen dalam rangka pengembangan usaha
5 langkah dasar proses perencanaan pengembangan usaha:
1. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal usahanya (SWOT analysis)
2. Memformulasikan strategi pengembangan usaha jangka pendek dan jangka panjang (visi,misi, strategi, dan kewajiban)
3. Menerapkan rencana strategi pengembangan usaha (program, anggaran, dan prosedur)
4. Mengevaluasikna kinerja strategi perencanaan pengembangan usaha
5. Melakukan follow-up dengan feed back yang berkesinambungan.
Faktor pendukung keberhasilan pengembangan usaha:
1. Adanya perencanaan yang tepat, mantap, dan dapat dilaksanakan
2. Visi dan misi serta dedikasi yang tinggi
3. Sumber daya manusia yang tinggi
4. Manajemen usaha yang handal, terampil, dan teknologi yang tinggi
5. Komitmen yang tinggi
6. Dana atau modal yang cukup
7. Sarana atau prasarana yang lengkap
8. Keterampilan dan pengalaman
9. Kecocokan minat atau interest terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen
10. Kepuasan konsumen
11. Faktor internal dan eksternal berupa peningkatan akan barang dan jasa yang dipasarkan

Teknik Pengembangan Usaha
Teknik pengembangan usaha yang memanfaatkan sumber daya internal adalah untuk menciptakan kemampuan dan meningkatkan nilai tambah agar mencapai tujuan sumber daya usaha, diantaranya:
1. Tanah, bahan baku, dan bangunan usaha
2. Adanya bakat dan keahlian wirausaha dalam memimpin pengembangan usaha
3. Modal yang cukup
4. Manajemen yang diterapkan
5. Tenaga kerja yang ahli dan terampil
6. Teknologi yang diterapkan
7. Kemitraan dan modal ventura
Langkah-langkah teknik pengembangan usaha:
Langkah I , wirausaha menetapkan gambaran pasaran hasil produksinya,sbb:
1. Mencari konsumen yang dituju
2. Menentukan banyaknya produk yang dibutuhkan konsumen
3. Menetapkan harga jual sesuai daya beli konsumen
4. Membuat ukuran modelnya dan macam produk yang diminati konsumen
5. Menciptakan mutu produk dan manfaat yang diminati konsumen
6. Menciptakan kemasan yang diminati konsumen
7. Menciptakan selera dan minat konsumen serta tanggapan terhadap produk
Langkah II, wirausaha harus menciptakan saluran distribusi tepat, dengan cara:
1. Disalurkan langsung kepada konsumen
2. Disalurkan secara tidak langsung
3. Disalurkan secara semi langsung
Langkah III, wirausaha harus dapat memproduksi produk, dengan cara:
1. Membuat produk dengan menggunakan mesin
2. Membuat kemasan yang menarik dan digemari konsumen
3. Membuat warna produk yang menarik dan disenangi konsumen
4. Membuat jenis dan bentuk produk yang diminati konsumen
5. Membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat bagi konsumen
Langkah IV, wirausaha dapat mengawasi dan mengendalikan produk, sbb:
1. Mengawasi dan mngendalikan hasil produk
2. Membuat catatan hasil pengawasan/pengendalian produk terutama terkait kualitas dan manfaatnya.
Langkah V, wirausaha daapt mencari dan memperoleh bahan baku, dengan cara sbb:
1. Memcari bahan baku dengan mudah
2. Menyiapkan persediaan bahan baku dengan cukup
3. Menyiapkan dan melaksanakan transportasi dengan baik
4. Mencari dan mnyediakan tenaga kerja terampil
Langkah VI, wirausaha dapat memelihara sarana dan prasarana dengan cara:
1. Meningkatkan pemeliharaan dan merawat fisik pabrik dan bangunan
2. Mengoptimalkan pelaksanaan dan ketatausahaan, pembukuan, adminstrasi, dan peraturan pemerintah
3. Menerapkan efisiensi penggunaan waktu pengembangan usaha, tenaga kerja, dan pembiayaan usaha.
4. Melaksanakan dan menggunakan prinsip-prinsip ekonomis dan manajemen usaha.
Realisasi Pengembangan Usaha
a. Pengembangan usaha yang sudah adah, dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Usaha yang sudah ada, produk yang ditawarkan bukan produk lama, tetapi produk baru atau produk yang sudah diperbarui menyangkut kualitas, model, desain, dan manfaat produk yang diminati dan disenangi oleh konsumen
2. Strategi diversifikasi produk, wirausaha harus membuat produk baru yang berbeda dengan yang sudah ada agar diminati konsumen.
3. Strategi penetrasi pasar, dengan menjual jenis produk lama dalam jumlah yang lebih besar ke pasar lama.
4. Strategi manajemen usaha, suatu transisi pengambilan keputusan manajerial dalam merealisasikan pengeambangan usaha.
5. Strategi menyisihkan uang, dengan cara:
- Memanfaatkan dana-dana penyusutan
- Menyisihkan laba yang diperoleh
- Penjualan aktiva yang tidak terpakai
- Penjualan produk secara kontan (diskon)
b. Membeli perusahaan lain
Hal yang perlu diperhatikan:
 Memeriksa kondisi fasilitas, peralatan mesin-mesin, dan badan hukumnya
 Memeriksa semua dokumen-dokumennya
 Menyelidiki apa yang menyebabkan pemilik perusahaan lama menjualnya
 Menyelidiki bagaimana jalannya usaha perusahaan pada tahun-tahun terakhir.
 Menyelidiki dan menghubungi para relasi usahanya terutama yang menyangkut perbekalan dan pemasarannya.
c. Stratetgi suksesi/alih generasi
Alih generasi penerus perusahaan biasanya diambil dari anggota keluarga atau teman, bahkan dari karyawan yang paling setia, prestatif, semangat potensial, dan mampu mengembangkan usaha. Ada 2 hal yang harus diperhatikan wirausaha dalam pengembangan strategi alih generasi, sbb:
o Mendidik kader pemimpin yang potensial, berbakat, pintar, prestatif, aktif, inisiatif, dan produktif guna merealisasikan pengembangan usaha
o Menyiapkan kader pengganti atau usaha dari perusahaan perseorangan menjadi firma, CV, atau PT

MENGELOLA KONFLIK

MENGELOLA KONFLIK
Rate This
PERTEMUAN I
“Seorang anak berselisih paham dengan saudaranya, karena tidak mendapat uang jajan dalam jumlah yang sama. Ia menganggap orang tuanya tidak adil, karena tidak memberikan uang jajan yang sama banyak dengan saudaranya yang lebih tua.”
Pengaruh hubungan antar individu (interpersonal)
Untuk mewujudkan kehidupan yang serasi, harmonis, dan berkualitas dapat dibangun melalui memperbaiki hubungan antarindividu, baik di dalam keluarga, kelompok masyarakat, dan organisasi.
Pengertian:
• Hubungan antar manusia / dengan orang-orang yang ada di sekeliling kita dengan cara-cara yang dianggap baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal
a. Bagaimana persepsi terhadap orang lain
Timbulnya kesan tertentu terhadap orang lain, antara lain dipengaaruhi oleh beberapa hal, al:
1) Hal-hal yang ada dalam diri sendiri
• Sifat kepribadian
Seseorang cenderung untuk beranggapan bahwa orang lain akan berprilaku sama dengan dirinya sendiri. Membina hubungan pribadi dengan orang-orang yang bersifat tertutup lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan pembinaan hubungan pribadi dengan orang-orang yang bersifat terbuka
• Pengalaman masa lalu
Merupakan refleksi yang ada dalam diri seseorang, dimana ia cenderung akan memindahkan pengalaman masa lalu ke dalam situasi yang dihadapinya
• Keadaan emosi sementara
Rasa gembira, sedih, marah, sakit hati, dll merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan kesan yang dibuat seseorang terhadap orang yang baru pertama kali dijumpai
• Peran yang dipegang
Jabatan atau fungsi ysng dipegang seseorang seringkali mempengaruhi cara melihat orang lain
2) Hal-hal yang ada pada diri orang lain
• Ciri-ciri fisik : bentuk fisik menetukan pandangan orang terhadap seseorang, walau kadang itu merupaka persepsi yang salah
• Jenis kelamin: orang selalu menganggap bahwa perempuan itu lemah, emosional, kurang rasional, dan kurang mandiri, meskipun itu tidak sepenuhnya benar
• Asal bangsa atau suku: orang biasanya menarik kesimpulan umum dari sifat-sifat yang menonjol dari suku bangsa tersebut
• Usia: orang yang lebih tua selalu dianggap lebih matang dan berpengalaman daripada yang lebih muda.
3) situasi atau kondisi pada saat hubungan interpersonal terjadi
• suasana yang baik akan sangat mendukung keberhasilan dalam hubungan baik

b. Kemampuan menampilkan diri secara menarik
Bagaimana menjadi pribadi yang menarik dan tidak membosankan

Prinsip hubungan interpersonal
Keutuhan dan kelanggengan hubungan akan tercipta bila masing-masing pihak berhubungan secara jujur dan adil. Ketidakjujuran dan ketidakadilan akan menyebabkan terjadinya konflik

Perbedaan-perbedaan yang menimbulkan ketidakharmonisan dan ketidakserasian
1. ketidakharmonisan dalam hubungan interpersonal: karena kekurangmapuan seseorang dalam berkomunikasi secara lisan
2. ketidaserasian dalam hubungan interpersonal: karena sikap dan perbedaan pola pikir
Konflik
Pengertian:
• segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih.
• Proses yang timbul karena suatu pihak merasa bahwa pihak lainnya mempunyai persepsi yang tidak sejalan dengan pihaknya
Konflik organisasi adalah:
“ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber-sumber daya yang terbatas dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.”
Elemen dalam konflik:
1) adanya dua pihak atau lebih;
2) interaksi pertentangan

Perbedaan antara konflik dan persaingan
Persaingan: dimana salah satu pihak yang bertentangan mampu untuk menjaga dirinya dari gangguan pihak lain dalam pencapaian tujuan
Konflik: dimana salah satu pihak yang bertentangan mengganggu pihak lain dalam mencapai tujuannya.
Contoh:
Jika dua siswa yang masing-masing ingin meraih juara kelas, dalam usaha mereka masing-masing tidak mengganggu pihak lain, merupakan persaingan. Tetapi jika dalam mencapai tujuan masing-masing siswa tersebut mengganggu pihak lain, misalnya mempermasalahkan cara pihak lain dalam mencapai tujuannya, maka akan timbul konflik.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik
a. Secara Umum
1. Komunikasi: salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, atau gaya individu manajer / pimpinan yang tidak konsisten
2. Struktur: pertarungan kekuasaan antar departemen bagian dengan kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan
3. Pribadi: ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan jabatannya dan perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi
b. Secara rinci
1. Perbedaan kepribadian: dua kepribadian yang bertentangan bila berinteraksi bisa menimbulkan konflik, karena tidak ada yang mau mengalah
2. Perbedaan cara pandang: cara pandang yang berbeda terhadap sesuatu hal bisa menimbulkan konflik.
3. Perbedaan tujuan dan kepentingan: dua organisasi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda, bila tergabung dalam satu kegiatan tertentu akan menimbulkan konflik
4. Perbedaan pemahaman: komunikasi yang kurang efektif menimbulkan perbedaan pemahaman antara orang yang satu dengan yang lain, sehingga terjadi konflik
Kesimpulan:
Secara sederhana konflik terjadi karena:
1. kegagalan komunikasi karena proses komunikasi tidak berlangsung secara baik
2. pesan sulit dipahami karena perbedaan pengetahuan
3. perbedaan pola pikir
4. perbedaan kepentingan
5. nilai-nilai yang diyakini setiap pihak
6. prosedur yang tidak jelas
7. suasana atau situasi lingkungan yang menekan, dll

Tahap-tahap pemahaman orang terhadap konflik
Robin membagi menjadi 3 tahap:
1. Pandangan tradisional (traditional view of conflict)
• Memahami konflik sebagai sesuatu peristiwa negatif yang identik dengan kekacauan destruktif (merusak) dan dianggap dapat merugikan kelangsungan organisasi perusahaan sehingga harus dicegah, berkembang sampai sekitar tahun 1940
• Memahami konflik sebagai peristiwa yang wajar terjadi dalam hubungan manusia interaksi antar individu atau kelompok di dalam organisasi, berkembang antara 1940-1970
• Memahami konflik sebagai instrumen untuk membuat iklim di dalam organisasi menjadi dinamis, bila tidak maka harus distimulasi dengan menciptakan konflik.
2. Pandangan hubungan manusia (human relation view of conflict)
3. Pandangan interaksionis / pluralis (interactions / pluralist view of conflict)

Perubahan pandangan tentang konflik
No Pandangan lama Pandangan Baru
1. Konflik dapat dihindarkan Konflik tidak dapat dihindarkan
2. Konflik disebabkan oleh kesalahan-kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi atau oleh pengacau Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dan nilai-nilai pribadi dan sebagainya
3. Konflik mengganggu organisasi dan menghalanngi pelaksanaan secara optimal Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai derajat
4. Tugas manajemen adalah menghilangkan konflik Tugas manajemen adalah mengelola tingkat konflik dan penyelesaiannya
5. Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusan konflik Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan tingkat konflik yang moderat
Peran konflik dalam suatu usaha
1. Berperan benar (functional)
• Konflik mempunyai potensi untuk pengembangan
• Konflik menjadi pengganggu pelaksanaan kegiatan organisasi
2. Berperan salah (disfunctional)
Peran fungsional konflik
1. manajer menemukan cara penggunaan dana yang lebih baik
2. lebih mempersatukan para anggota organisasi
3. manajer mungkin menemukan cara perbaikan prestasi organisasi
4. mendatangkan kehidupan baru di dalam hal tujuan serta nilai organisasi
5. penggantian manajer yang lebih cakap, bersemangat dan bergagasan baru


PERTEMUAN II
Proses terjadinya konflik
Menurut Hendricks, proses terjadinya konflik dapat diidentifkasi menjadi 3 (tiga):
1. Tahap pertama: tahap peristiwa sehari-hari
• Perasaan tidak puas yang terlupakan
• Mulai mengedepankan kepentingan perorangan atau kelompok
• Terjadi konflik terbuka atau tertutup
• Hardjana, mengemukakan tingkatan konflik terdiri dari 6 macam:
o Konflik yang mendahului
o Kemungkinan konflik yang dilihat
o Konflik yang dirasa
o Perilaku yang tampak
o Konflik ditekan atau dikelola
o Dampak konflik
2. Tahap kedua: adanya tantangan
3. Tahap ketiga: timbulnya pertentangan

Jenis jenis konflik
Secara umum konflik dibedakan atas dua, yaitu konflik internal dan eksternal.
Penyebab konflik internal: pertentangan antara perusahaan dengan karyawan karena sesuatu hal
Penyebab konflik eksternal: kondisi atau kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan
Berdasarkan pihak-pihak yang bertentangan, maka konflik bisa dibedakan atas:
1. konflik dalam diri individu
• pertentangan yang dialami oleh seseorang karena apa yang dilakukan berbeda dengan hati nuraninya.
• konflik personal,antara orang yang satu dengan orang lainnya yang ada dalam satu organisasi
2. konflik antarindividu dalam organisasi yang sama
3. konflik antara individu dengan kelompok
• konflik yang terjadi antara seorang individu yang ada dalam satu kelompok dengan orang-orang yang ada di kelompoknya
• pertentangan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya dalam saru organisasi, karena perbedaan kepentingan
4. konflik antarkelompok dalam organisasi yang sama
5. konflik antarorganisasi
o terjadi karena persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian negara

Tipe-tipe masalah konflik
Masalah konflik dalam usaha dapat dibagi menjadi 2 tipe:
1. konflik yang tidak bisa dikendalikan manajemen usaha / bisnis, seperti adanya penipuan, kebakaran, dsb
2. konflik yang dapat dikendalikan oleh manajemen usaha/ bisnis, seperti keuangan, SDM, pemasaraan, penjualan, promosi, produksi, operasi, dan sistem informasi
Manfaat terjadinya konflik
1. dapat meningkatkan keyakinan wirausahawan bahwa usahanya akan berhasil
2. menjadi pandai dalam membuat keputusan
3. dapat meningkatkan ambisinya untuk maju dalam mengembangkan usahanya
4. menjadi pandai berkomunikasi dengan konsumen/pelanggan
5. memiliki komitmen tinggi dalam tugasnya
6. mau bertanggungjawab dalam usahanya
7. merasa yakin, kreatif, dan inovatif dalam usahanya
8. selalu toleransi dalam menghadapi resiko konflik dan ketidakpastian dalam usahanya
9. selalu berorientasi ke masa depan dan mau belajar dari akibat konflik
10. dapat meningkatkan kerja keras pantang menyerah dan ulet

Cara penanggulangan konflik
1. mengenali persoalan konflik usaha secara umum
2. menentukan fakta-fakta penting yang berhubungan dengan persoalan
3. mengidentifikasi berbagai masalah konflik usaha
4. mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan masalah konflik usaha
5. mencari sumber-sumber masalah konflik usaha
6. mempertimbangkan berbagai kemungkinan jalan keluarnya
7. memilih jalan keluar penanggulangan konflik
8. melaksanakan cara penanggulangan masalah konflik secara tepat
9. memeriksa, apakah cara penanggulangan sudah tepat atau belum

Dampak / akibat konflik
Konflik tidak selalu berdampak negatif, tetapi juga dapat berdampak positif. Dengan demikian , tidak semua bentuk konflik harus dihindarkan, kecuali bentuk konflik yang akan menghambat kinerja perusahaan.
1. Akibat negatif konflik
1. menghambat komunikasi
2. mengganggu keeratana hubungan
3. mengganggu kerjasama
4. menggangga proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi
5. menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
6. individu mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustasi, dan apatisme
2. Akibat positif konflik
1. membuat organisasi tetap hidup dan harmonis
2. berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
3. melakukan adaptasi , sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan prosedur, mekanismeo, program, bahkan tujuan organisasi.
4. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif
5. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat


PERTEMUAN III
Cara-cara mengatasi konflik negatif
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menunjang hubungan interpersonal adalah dengan melakukan komunikasi timbal balik. Jika terjadi konflik maka dilakukan:
1. Hindari sumber konflik
2. Netralisasi sikap
3. Mengubah sikap kita
4. Blending ( mengurangi perbedaan, mencari kesamaan, menuju titik tengah)
5. Understanding ( saling pengertian)
6. Defusi (meredakan konflik)
Komponen kunci penyelesaian konflik:
1. kemampuan mendengar yang baik
2. fleksibilitas
3. kemauan untuk berubah
4. setuju untuk ketidaksetujuan

Metode pengelolaan konflik / memanfaatkan konflik positif
1. Metode Stimulasi Konflik
• Pemasukan / penempatan orang luar ke dalam kelompok
• Penyusunan kembali oraganisasi
• Penawaran bonus
• Pemilihan-pemilihan manajer yang tepat
• Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
2. Metode Pengurangan Konflik
Manajer biasanya lebih terlibat dengan pengurangan konflik daripada stimulasi konflik. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik sebaqgai berikut:
• mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok
• Mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman atau musuh yang sama
3. Metode Penyelesaian Konflik
1) Dominasi dan penekanan
Cara yang dapat dilakukan:
• kekerasan (forcing): penekanan-penekanan otokratik
• penenangan (smoothing): dengan cara diplomatis
• penghindaran (avoidance): manajer / pimpinan menghindar untuk menghindar untuk mengmabil posisi yang tegas
• aturan mayoritas (majority rule): mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil
2) Kompromi
Bentuk-bentuk kompromi sebagai berikut:
• pemisahan (separation): pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai persetujuan
• perwasitan (arbitrasi): pihak ketiga (biasanya manajer / pimpinan) diminta memberi pendapat
• kembali ke peraturan-peraturan yang berlaku: dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan menyetujui bahwa peraturan-peraturan yang memutuskan penyelesaian konflik
• penyuapan (briding): dimana salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk tercapainya penyelesaian konflik
3) Pemecahan masalah integratif
Konflik antarkelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan masalah. Secara bersama, pihak-pihak yang bertentangan mencoba untuk memecahkan masalah yang timbul di antara mereka
Ada 3 jenis metode penyelesaian konflik integratif:
a) Konsensus, dimana pihak-pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama untuk mencari penyelesaian terbaik masalah mereka, dan bukan mencari kemenangan sesuatu pihak
b) Konfrontasi, dimana-mana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain, dan dengan kepemimpinan yang terampil dan kesediaan untuk menerima penyelesaian, suatu penyelesaian konflik yang rasional sering dapat diketemukan.
c) Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi (superordinate goals), dapat juga menjadi metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama
Konflik dalam organisasi (konflik struktural)
1. Konflik Hirarki
Yakni konflik antara berbagai tingkatan organisasi. Manajemen menengah mungkin konflik dengan personalia, penyelia (pengawas / mandor), dewan direktur mungkin konflik dengan manajemen puncak, atau secara umum terjadi konflik antara manajemen dan para karyawan
2. Konflik Fungsional
Yakni konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi. Contoh: konflij antara departemen produksi dengan pemasaran dalam satu organisasi perusahaan.
3. Konflik lini – staf
Konflik yang terjadi antara lini dan staf, yang sering terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staf.
Lini merupakan bentuk organisasi dimana komando berdasarkan garis dari atas ke bawah.
Staf adalah pembantu direktur sebagai tenaga ahli yang menasihati dan membantu dalam mengambil kebijakan atau memecahkan masalah. Staf tidak berhak memberikan komando kepada manajer-manajer, dan manajer boleh memiliki staf.
Konflik terjadi karena
• manajer menganggap:
1. staf melangkahi wewenangnya
2. staf tidak membri nasehat yang bermanfaat
3. staf menumpang keberhasilan lini
4. staf memiliki pandangan sempit
• staf menganggap:
1. lini kurang memanfaatkan staf
2. lini menolak gagasan-gagasan baru
3. lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staf

4. Konflik formal-informal
Merupakan konflik antara organisasi formal dan informal
Organisasi formal: suatu sistem kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinir dengan sadar untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan memiliki kedudukan dan fungsi yang jelas
Organisasi informal: kumpulan hubungan antar perseorangan tanpa tujuan bersama yang disadari, meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yan g tidak disadari itu untuk tujuan bersama, tetapi tidak memiliki kedudukan dan fungsi yang jelas.

Konflik dalam bisnis
Di dunia bisnis dapat terjadi konflik antara penjual dengan pembeli, produsen dengan pedagang perantara, pedagang besar dengan pengecer, dsb.
Penyebab: pertentangan, perselisihan, percekcokan, dan ketidaksamaan pendapat dalam usaha atau bisnis.
Materi konflik antara penjual dan pembeli, a.l:
1. harga barang yang diperjualbelikan
2. kualitas barang dagang
3. kuantitas barang dagang
4. model barang
5. pelayanan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli

Mengatasi konflik antara penjual dan pembeli
Salah satu cara untuk mengetahui apakah keluhan dan tuntutan pembeli benar atau salah adalah perjanjian